Kisah dalam Penyeberangan Lembar – Padang Bae

Dari balik kaca - kapal penyeberangan sore itu
Di antara para penumpang dari Pulau Lombok
Aku melihat gadis rambut bergelombang
Sosok sombong dan angkuh
Dengan kalimat-kalimatnya - relatif kasar dan kurang begitu sopan-
Pembicaraan bersama temannya

Dia lewat persis di depanku
Dan menyapaku seolah kenal dengan aku
“Maaf anda salah orang” kataku,
- begitu dia memanggil nama / jelas bukan namaku-
Permintaan maafnya mencairkan suasana saat itu

Ayu, dia mengenalkan namanya
Dia duduk di bangku deretan depanku
Sambil ditangannya memegang gelas styrofoam berisi mie instant
Aku bercakap dengannya tentang asal, tujuan dan cerita kecil lainnya

Empat jam hampir berlalu dalam perjalanan laut ini.
Ketika kapal harus berlabuh di dermaga Padang Bae
Aku harus bergegas beranjak pergi ke dek bawah
Dia pun siap kembali ke bus- nya
Dalam 10 menit terakhir percakapan tadi
Aku melihat sorot matanya yang beda sekali
Tidak seperti yang kulihat pertama kalinya

Di bening matanya aku lihat sorot kesedihan
Yang merindukan perhatian seseorang..
Aku tidak tahu kemana perginya kesombongan dan keangkuhanmu tadi..

Aku masih merenung memikirkannya
Ketika bus perlahan meninggalkan dermaga
Menuju Denpasar tempat aktivitas rutinku
Aku baru sadar, belum mencatat nomor HPnya.

Denpasar, 21 Juni 2010